outline industri keramik

Industri keramik atau tembikar merupakan salah satu industri paling tua dalam sejarah manusia. Industri keramik ini pun telah mengalami perkembangan-perkembangan, sehingga muncullah jenis-jenis keramik berdasarkan kebutuhan manusia. Jenis-jenis keramik tersebut diantaranya adalah, keramik putih, produk lempung struktural, refraktori, produk keramik khusus, dan Email dan logam lapis email. Keramik putih atau porselin dikelompokkan menjadi keramik tanah, keramik cina, porselin, keramik saniter, keramik batu, dan ubin keramik putih. Produk lempung structural seperti bata bangunan, bata dinding, pipa got dan ubin comber. Refraktori dibagi dalam beberapa jenis, yaitu bata lempung api, bata silica, refraktori alumina tinggi, refraktori basa, refraktori magnesia, bata isolasi, silicon karbida, dan refraktori dari alumina Kristal atau alumunium silikat.produk keramik khusus dibagi dalam dua jenis yaitu keramik feroelektrik-dan-feromagnetik dan keramik alumina tinggi. Tiga bahan baku dasar yang dipakai dalam pembuatan keramik adalah tanah lempung, feldspar dan pasir. Tanah lempung yang baik untuk pembuatan keramik yaitu memiliki sifat-sifat plastisitas yaitu kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak dan fusibilitas yaitu kemampuan untuk dilebur, perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat keramik yang berbeda-beda. Pasir berfungsi sebagai bahan non-plastis mengandung silika yang membuat keramik lebih kuat, namun bila penambahannya terlalu banyak dapat menyebabkan keretakan saat pembakaran. Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dan menurunkan temperatur pembakaran, hal ini diperlukan agar dapat menghemat energi. Pembuatan keramik secara umum terdiri dari empat tahap, diantaranya dehidrasi pada suhu 150-650 oC, kalsinasi pada suhu 600-900 oC, oksidasi besi fero dan bahan organic pada suhu 350-900 oC dan pembentukan silica pada suhu 900 oC semua proses ini terjadi didalam tanur. Pembuatan keramik juga meliputi proses pembentukan berdasarkan kadar air, yaitu dengan dipres bila kadar air 6-7%, dibentuk dengan jiggering(pengecoran) bila kadar air 20-25% dan dengan penuangan kedalalam cetakan yang terbuat dari gips bila kadar air 40-60%, setelah pembentukan dilakukan pembakaran (vitrivikasi) untuk memperkecil porositas keramik. Namun untuk memperoleh jenis keramik yang sesuai dengan kebutuhan diperlukan proses-proses dan komposisi bahan baku tersendiri, diantaranya untuk mengahasilkan porselin digunakan 3 proses yaitu proses basah, proses kering, dan porselin cetak, proses ini menggunakan bahan baku yang sama, perbedaan pembuatannya dalam cara pengeringan dan pembentukan. Dalam pembuatan produk lempung structural(produk lempung konstruksi), misalnya dalam pembuatan bata bangunan bahan baku yang digunakanterdiri dari tiga macam lempung, yaitu lempung bakar merah, lempung bakar putih, dan lempung bakar buf, dan biasa dibuat dengan cara lumpur kaku. Proses pembuatan refraktori melalui beberapa tahapan, diantaranya: penggilingan/pengayakan, pencampuran, pencetakan, pengeringan dan pembakaran. Pada pembuatan email vitreo bahan baku yang digunakan harus bersih dan murni, memiliki kehalusan, komposisi mineral, dan bentuk butiran yang tepat, bahan baku yang digunakan dibagi menjadi enam kelompok, yaitu refraktori, fluks, opasifikator, warna, bahan pengembang, dan elektrolit sedangkan pembuatannya meliputi, bahan baku dengan komposisi tertentu dicampur dan dimasukkan kedalam tanur pada suhu 1370 oC dan didinginkan mendadak setelah itu dihancurkan dan diayak.

Leave a comment